Pernakah kau tatap indanya malam
Bertabur bintang beriring senyum bulan
Itulah saat terindah saat bersamamu
Bilakah kau teteskan darah saat duri mawar menghujammu
Sebab itu pertanda perih hatiku saat kau sakitiku
Namun.,.
Kini ku sadari
Kau bukan untukku
Dan aku bukan untukmu
Dan saat ini...
Kita tak seperti dulu
Aku dan kau menghilang
Tak ada perih yang diberi
Tak ada senyum yang mengembang
Saat ku putuskan tuk menghilang
Kau menghilang lebih dulu
Sekarang..
Haruskah aku yang merasa sesal kan semua ini
Haruskah kau yang menjalani hidup nan lebih baik
Tak mampu ku ungkap sesak di dada
Ku hanya ingin kau dengarkan
Terimalah kesalahanku padamu
Karena hanya melalui kesalahan
Ku dapat akui keberadaanmu
Dan inilah aku
Yang tak serupa denganmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar